Sunday, 23 November 2025

2025 JAWA (2nd VISIT) BHG. 08 (TMII - Kalimantan & Sulawesi)

Oktober 2025

JAWA, INDONESIA
Jakarta, Bandung & Yogyakarta (2nd Visit)

Bahagian 8: Jakarta
JAKARTA
[ Taman Mini Indonesia Indah : Kalimantan & Sulawesi ]

HARI KEDUA (4)

Part 24: Anjungan Kalimantan Barat @ TMII

Kalimantan Barat ialah salah sebuah dari 5 wilayah Indonesia yang terdapat di Kalimantan, bahagian Indonesia bagi pulau Borneo. Ibu kota dan bandar terbesarnya ialah Pontianak. Ia bersempadan Sarawak di utara.

Anjungan Kalimantan Barat
Kalimantan Barat
Tangga naik ke Anjungan Kalimantan Barat
Mercu utama Anjungan Kalimantan Barat adalah replika Istana Kadriah yang merupakan istana Sultan Pontianak yang pertama. Menurut sejarah, Sultan Syarif melepaskan tiga das tembakan meriam ke udara bagi menentukan lokasi pembinaan Istana Kadriah ini. Tempat jatuh peluru meriam tersebut akhirnya dijadikan sebagai tiga lokasi penting di Pontianak iaitu Istana Kadriah, Masjid Jami’ Sultan Abdurrahman serta kawasan pemakaman ahli keluarga Kesultanan Pontianak.

Replika Istana Kadriah
Pontianak di Kalimantan Barat juga adalah satu-satunya bandar di dunia yang terletak tepat di Garisan Khatulistiwa. Daripada ratusan bandar di 12 negara yang terletak di Garisan Khatulistiwa, hanya Pontianak yang terletak sangat tepat pada garisan ini.

Replika Tugu Khatulistiwa di Pontianak
Kami masuk melawat ke replika Istana Kadriah. Sesuatu yang diperhatikan di Anjungan Kalimantan Barat ialah pembinaan bangunannya yang sangat tinggi. Kami diberitahu binaan tradisional di Kalimantan memang selalu dibina tinggi begini. Ia bertujuan menjadi perlindungan dari banjir dan juga mengelakkan nyamuk yang banyak terdapat di hutan-hutan di Kalimantan.

Siling dan tingkap yang tinggi di dalam Istana Kadriah
Seperti juga di Anjungan yang lain, ada pameran barang-barang kebudayaan Kalimantan Barat yang dipamerkan di dalam Istana Kadriah ini. Ia termasuklah singgahsana Kesultanan Pontianak, pakaian adat dan peralatan-peralatan tradisional.

Singgasana Kesultanan Pontianak
Pemandangan Singgasana dari sisi
Peta Provinsi Kalimantan Barat
Pameran pakaian dan alat muzik tradisional
Husband menikmati pameran kebudayaan Kalimantan Barat
Peralatan seperti tembikar turut dipamerkan di sini
Lukisan yang menggambarkan kehidupan tradisional di Kalimantan Barat
Dua suku terbesar yang mendiami Kalimantan Barat adalah Dayak dan Melayu. Jika Istana Kadriah dibina bagi mewakili suku Melayu, Rumah Radakng pula dibina bagi mewakili suku Dayak. Dua rumah adat ini berdiri bersebelahan, melambangkan keharmonian pelbagai kaum di Bumi Kalimantan. 

Replika Rumah Radakng di seberang Istana Kadriah
Rumah Radakng yang sebenar adalah Rumah Adat terbesar dan unik di Indonesia. Ia merupakan simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Dayak dan sering digunakan untuk acara-acara adat dan budaya, menjadikannya pusat pelestarian warisan budaya Dayak di Kalimantan Barat.

Rumah Radakng
Binaan Rumah Radakng yang luas dan lapang seperti Rumah Panjang di Sarawak
Tangga naik ke tingkat atas
Pelajar-pelajar sekolah yang datang melawat ke Rumah Radakng
Replika kapal tradisional Dayak
Pokok Meranti Tembaga
Pemandangan Istana Kadriah dari Rumah Radakng

Part 25: Anjungan Kalimantan Timur @ TMII
 
Kami mula keletihan selepas melawat 8 Anjungan di Taman Mini Indonesia Indah. Taman ini memang sangat menarik untuk dilawati tetapi memang tak terdaya untuk menghabiskannya dalam tempoh masa hanya setengah hari. Untuk menghilangkan lelah, kami singgah sebentar untuk minum di sebuah gerai berhadapan Anjungan Kalimantan Barat.

Melintas jalan di depan Anjungan Kalimantan Barat untuk ke gerai minuman di seberang jalan
Gerai minuman di hadapan Anjungan Kalimantan Barat
Posing dulu dengan jus oren yang dibeli
Sambil minum di gerai ini, kita lihat pemandangan Kereta Gantung (Cable Car) yang bergerak merentas tasik di tengah taman. Kami tidak berkesempatan nak naik Kereta Gantung pada lawatan kali ini seperti yang pernah kami buat sewaktu melawat ke Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2007 dulu. Satu pemandangan menarik yang dapat kita lihat dari Kereta Gantung ini adalah pulau peta Indonesia yang dibina di tengah tasik.

Kereta Gantung di Taman Mini Indonesia Indah
Peta Indonesia yang dapat dilihat dari Kereta Gantung
[Gambar Lawatan 2007]
Peta Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dari Kereta Gantung
[Gambar Lawatan 2007]
Duduk minum dulu...
Selepas minum, kami memutuskan untuk naik shuttle menuju ke anjungan-anjungan Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang membentuk sebahagian Indonesia Timur. Kata Tour Guide Rezha, kami kena melawat ke anjungan-anjungan Indonesia Timur ini kerana mereka sangat berbeza dari Indonesia Barat yang banyak persamaan dengan Malaysia.

Dalam perjalanan menuju ke 'Pulau Sulawesi' kita terpaksa menempuh Kalimantan Timur. Kami tidak singgah di Anjungan ini, hanya sekadar lalu dengan kereta shuttle sahaja. Dua bandar yang terkenal di Kalimantan Timur adalah Samarinda dan Balikpapan.

Anjungan Kalimantan Timur yang dipandang dari kereta shuttle
Kalimantan Timur
Anjungan Kalimantan Timur didominasi oleh Rumah Adat Lamin. Seperti juga dengan pembinaan kebanyakan rumah adat dari provinsi yang lain, paku tak digunakan sama sekali pada proses pembangunan rumah yang terbuat dari kayu ulin yang kuat ini, melainkan pasak dan tali rotan yang berperanan sebagai tonggak ketahanan. Rumah yang berlantai tinggi ini umumnya dihuni oleh beberapa keluarga sekaligus. Kebiasaan inilah yang menumbuhkan semangat kekeluargaan dan gotong royong di kalangan masyarakat tradisional Kalimantan Timur.

Rumah Adat Lamin di Anjungan Kalimantan Timur. Seperti Sarawak di Malaysia, Burung Kenyalang juga adalah simbol kepada Kalimantan Timur.
Corak tradisional Kalimantan Timur juga mempunyai kesamaan dengan corak tradisional Negeri Sarawak

Part 26: Anjungan Sulawesi Utara @ TMII

Kenangan indah percutian kami ke Manado dan Minahasa pada tahun 2018 kembali menerpa sewaktu kami tiba di Anjungan Sulawesi Utara.

Anjungan Sulawesi Utara
Pintu masuk ke Anjungan Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Excited melihat patung-patung yang menggambarkan karekter tradisional yang telah diperkenalkan kepada kami sewaktu melawat ke Tanah Minahasa di Sulawesi Utara ini dulu.

Patung-patung karekter tradisi Minahasa yang menghiasi Anjungan Sulawesi Utara
Patung Toar ~ leluhur lelaki Orang Minahasa yang berasal dari Mongolia
Patung Lumimuut ~ leluhur wanita Orang Minahasa yang berasal dari Mongolia
Husband bergambar dengan patung Dotu Lolong Lasut, pendiri kota Manado di Sulawesi Utara
 Dotu Lolong Lasut
Kami pernah berkesempatan mempelajari kaedah pembinaan Rumah Panggung Minahasa ini sewaktu berkunjung ke Sulawesi Utara dulu
Pahlawan-pahlawan Minahasa yang memakai pakaian Kabasaran

Part 24: Anjungan Sulawesi Tengah @ TMII

Anjungan Sulawesi Tengah di TMII memberikan pengalaman tentang budaya dan tradisi di wilayah ini melalui beberapa rumah tradisional yang terdiri dari Souraja (rumah tradisional bangsawan Kaili), rumah adat suku To Lobo (Tambi) dari Sout Lone dan Gambiri (lumbung padi).

Anjungan Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah adalah provinsi di Indonesia yang mempunyai paling banyak bahasa daerah (21 bahasa)
Sulawesi Tengah
Pahlawan Sulawesi Tengah
Rumah-rumah Adat Sulawesi Tengah
Untuk menjimatkan masa, kami cuma melawat ke Rumah Tambi yang merupakan rumah adat suku To Lobo sahaja. Rumah Tambi berbentuk persegi dan memiliki atap berbentuk piramid yang panjang dan curam. Ia juga hanya mempunyai satu pintu di sisi kiri bahagian depan rumah.

Rumah Adat Tambi milik suku To Lobo dari Sulawesi Tengah
Pandangan Rumah Adat Tambi dari sisi
Tangga naik ke Rumah Adat Tambi dibuat dari batang kayu balak yang ditakik menjadi anak tangga
Masuk melawat ke Rumah Adat Tambi
Di tengah rumah adat ini terdapat Rapu yang berfungsi sebagai dapur serta sumber cahaya dan pemanas di malam hari. Ruang terbuka di sebelahnya digunakan sebagai ruang makan, kamar tidur dan tempat menerima tetamu. 

Rapu yang dibina di tengah rumah adat.
Selain digunakan sebagai dapur untuk memasak, Rapu juga menjadi sumber pencahayaan dan haba di dalam rumah.
Peralatan memasak
Ruang terbuka di sekeliling rumah digunakan sebagai ruang makan, kamar tidur dan tempat menerima tetamu. 
Tanduk kerbau yang digunakan sebagai hiasan
Alat muzik tradisional
Tak ingat pulak cerita pasal pokok ini. Haihh!!
 

 Bersambung ke Bahagian 9...


CATATAN PERJALANAN JAWA, INDONESIA (2025)

No comments: